Apa itu lesson learned, insight, take away dan hikmah?

January 5, 2018 by 2 Comments

Syarat mendapatkan lesson learned adalah kita harus mengakui keberhasilan dan belum berhasil (gagal), serta tidak pelit untuk berbagi dengan yang lain.

Tulisan ini juga ditulis di https://www.linkedin.com/feed/update/urn:li:activity:6354939979860410368, terinspirasi pernyataan rekan saya dalam suatu group WA, bang Faisal, yang saat ini masih di operasional network internet dengan komentar “leasson learn selama Posko harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk melakukan improvement”.

Untuk mempunyai pemahaman yang kuat dan menjadi fondasi dalam mencari lesson learned atau hikmah, maka pemahaman apa itu lesson learn (learned, learnt) perlu dikuatkan. Untuk itu, saya menulis ini utk meyakinkan diri saya dan pembaca. Saya tulis juga istilah yang mirip maknanya dengan lesson learned dan sering kita dengar dalam keseharian dalam dunia belajar dan berinteraksi sosial.

Menurut saya, pemahaman konsep ini harus dipahami oleh para senior leader di sebuah organisasi, karena dengan mendapatkan hikmah (lesson learned) suatu kegiatan, terutama yang berulang, maka peluang peningkatan performansi suatu organisasi akan semakin tinggi.

Mulai dengan leasson learned (kadang ditulis learn, learnt). Lesson learned adalah sari dari pengalaman suatu kegiatan apa saja, dan biasanya proyek, program, event, yang secara niat dan aktif digali untuk menjadi pembelajaran pada kegiatan berikutnya.

Membaca wikipedia, ternyata lesson learned sangat dikenal (dan mungkin awalnya dari) bidang angkasa dan ini terbukti dengan merujuk pada 3 institusi angkasa dari USA (NASA), Eropa (ESA) dan Jepang (JaXA). Ketiganya memberikan definisi sbb: leasson learned adalah pengetahuan atau pemahaman yang diperoleh dari pengalaman yang dapat berupa keberhasilan dan juga kegagalan.

Sebuah lesson (pembelajaran) harus signifikan (atau penting, merupakan faktor dominan, penyebab utama) dan mempunyai dampak nyata atau disimpulkan bahwa hal tersebut layak menjadi pembelajaran dari suatu kegiatan. Pembelajaran tersebut harus valid, faktual, secara teknis benar dan dapat diterapkan dalam rancangan, proses, keputusan berikutnya untuk mengurangi atau menghilangkan potensi-potensi penyebab kegagalan, masalah (baik yang sdh diperkirakan atau belum), kemunduran, kesulitan, nasib kurang baik dan menguatkan hasil yang positif misalnya dalam hal efisiensi dan efektivitas kedepan.

Untuk istilah insight dan takeaway sangat sering didengar dalam dunia learning, training (atau yang saya sebut proses pembelajaran), sedangkan hikmah akan sering didengar pada kehidupan sosial.

Insight secara harfiah adalah kapasitas untuk mendapatkan pemahaman yang akurat dan mendalam atas sesuatu dan atau seseorang. Sedangkan pengertian yang lebih komprehensif, Insight adalah pengertian dan pemahaman dari proses sebab akibat sesuatu yang spesifik dalam sebuah context (kejadian).

Menurut wikipedia, terminologi insight sendiri dapat berarti,

  1. sebuah informasi (http://selfmotivator.web.id/2017/apa-itu-data-information-knowledge-dan-wisdom.html),
  1. hasil dari proses pemahaman inti sifat alamiah sesuati atau hasil melihat secara intuisi.
  2. Sebuah intropeksi
  3. proses atau pengalaman yang susah, deduksi, menilai (judge), mempersepsi.
  4. Pemahaman sebab akibat berdasarkan hubungan dan kelakukan yang teridentifikasi dan behaviour pada sebuat model, context dan skenario.

Secara umum, Insight akan terejewantahkan (muncul) dengan sendirinya secara mendadak, dan sering dikenal sebagai AHA atau EUREKA moments. Biasanya hal ini muncul pada saat kita mau menyelesaikan suatu masalah dan sudah berkutat lama, dan ternyata masalahnya kecil dan biasanya indikasi tersebut adalah saat kita teriak ‘oh ini to penyebabnya’. Contoh yang lain, kita diterangkan sesuatu dan sudah berbagai cara dan jalan menerangkan ternyata tidak paham, maka insight terjadi pada saat ‘oh itu maksudnya’ . Baru ngeh, dong, ngarti inilah yang dikenal sebagai AHA atau EUREKA moments.

Takeaway adalah istilah yang sudah sering dipakai dalam suatu training klasikal atau suatu seminar dengan topik tertentu, daftar takeaway ini biasanya dilakukan di akhir sesi. 

Takeaway secara umum dapat diartikan 2 yaitu pada sistem Fastfood dan Learning:

Fasfood: Yang sering kita dengar kalau beli makanan franchise asing. “mau takeaway atau makan disini”. Maka arti takeaway adalah makanan dibungkus dan kemudian dibawa pergi pembeli. [catatan: petugas saat ditanya ‘maaf apa itu takeaway” – kadang bingung]. Menurut kamus dictionary.cambridge.org, arti takeaway yang suka dipertukarkan dengan takeout, carryout adalah membeli makanan matang dari suatu toko atau restoran akan tetapi dibawa ketempat lain yang seringnya rumah, atau bahkan dimakan di resto tersebut. Kalau saya takeaway adalah dibungkus dan dapat dimakan dimana saja.

Dunia Learning, takeway dalah pesan atau informasi utama yang diperoleh dari mendengarkan atau membaca. Misalnya, takeaway dari mengikuti conference adalah bagaimana perubahan yang sangat cepat dari gojek suatu perusahaan transportasi tanpa aset berubah menjadi perusahaan fintech.

Bila kita sebagai guru, trainer atau fasilitator, maka di akhir sesi sebaiknya diskusi takeaway points yang diperoleh selama kelas.

Sedangkan untuk hikmah, biasanya kita gunakan pada saat kita selesai menghadapi masalah dengan bertanya apa hikmahnya ini semua, dan kadang kalau kurang baik, akan bertanya ‘apa kita kurang sodakoh ya’? Berikut adalah hasil pembelajaran saya tentang hikmah. Beberapa paragraph saya copas langsung dari sumbernya.

Bila menggunakan wiki, maka hikmat atau hikmah (bahasa Inggris Wisdom) adalah suatu pengertian dan pemahaman yang dalam mengenai orang, barang, kejadian atau situasi, yang menghasilkan kemampuan untuk menerapkan persepsi, penilaian dan perbuatan sesuai pengertian tersebut. Seringkali membutuhkan penguasaan reaksi emosional seseorang (passions) supaya prinsip, pertimbangan dan pengetahuan universal dapat menentukan tindakan seseorang. Hikmat juga berarti pemahaman akan apa yang benar dikaitkan dengan penilaian optimal terhadap suatu perbuatan. Sinonimnya termasuk: kebijaksanaankecerdasanakal budi, akal sehat, kecerdikanbahasa Inggrissagacity, discernment, or insight.

Dalam tulisan di Republika online [3] Rasulullah SAW bersabda; “Hikmah itu adalah barang yang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah.” (HR. Tirmidzi)

Ijinkan sy copas dari [3], karena saya baca sudah lengkap dan saya cocok, sbb.

Dalam kosa kata bahasa Indonesia, kata Hikmah mempunyai beberapa arti. Pertama, kebijaksanaan dari Allah. Kedua, Sakti atau kesaktian (kekuatan ghaib). Ketiga, arti atau makna yang dalam. Keempat, manfaat. Sedang menurut kamus bahasa Arab, Al Hikmah mempunyai banyak arti. Di antaranya, kebijaksanaan, pendapat atau pikiran yang bagus, pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, peribahasa (kata-kata bijak), dan Al Qur’anul karim.

Al Hikmah juga bermakna kumpulan keutamaan dan kemuliaan yang mampu membuat pemiliknya menempatkan sesuatu pada tempatnya (proporsional). Al Hikmah juga merupakan ungkapan dari perbuatan seseorang yang dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat pula.

Hikmah adalah sesuatu yang bila digunakan akan menghalangi terjadinya mudharat atau kesulitan dan akan mendatangkan kemaslahatan serta kemudahan. Memilih yang terbaik dan sesuai dari dua hal yang burukpun adalah perwujudan dari hikmah pelakunya dinamakan hakim.

Bagaimana kita menggali lesson learned (hikmah)?

Dalam dunia leadership development, saya dulu sering menggunakan AAR (After Action Review) yang merupakan metoda yang mengadopsi dari militer Amerika Serikat. Melaksanakan analisa Lessons learned memerlukan rapat atau diskusi yang dipimpin langsung leader-nya yang diawali dengan penjelasan pimpinan atas kegiatan dikenal sebagai debriefing (penjelasan secara umum atas pencapaian target, masukkan dan komentar dari pihak yang terkait dan perbaikan apa kedepan). Penjelasan umum (debriefing) ini memerlukan pimpinan yang dapat mengembangkan diskusi hasil kegiatan yang berorientasi pada lesson learned. Biasanya pimpinan yang demikian adalah yang dapat memberikan apresiasi dan tidak meyalahkan bila ada ketidak tepatan tetapi ketidak tepatan tersebut menjadi suatu permata yang berharga.

Metoda lainnya adalah dengan pendekatan rekonstruksi dan dapat meminta setiap individu pelaksana kegiatan menyampaikan peran, persepsi terhadap proses dan hasil kegiatan yang telah dilakukan dan apa pembelajarannya. Dari sini, maka pimpinan (leader) harus bisa mengarahkan agar leasson learned tersebut terformulasi dengan sendirinya dari peserta, akan tetapi bila diperlukan tetap harus dapat menyimpulan sendiri.

Akhir kata, saya harus menulis kembali tulisan syarat diperolehnya lesson learned diatas,,,,

Syarat mendapatkan lesson learned adalah kita harus mengakui keberhasilan dan belum berhasil (gagal), serta tidak pelit untuk berbagi dengan yang lain.

Rujukan:

  1. https://en.wikipedia.org/wiki/
  2. http://kamusbahasaindonesia.org/hikmah
  3. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/celoteh-kang-erick/14/01/24/mzw9ja-hikmah-barang-hilang-milik-orang-beriman

2 Replies to “Apa itu lesson learned, insight, take away dan hikmah?”

  1. NOVIAN MF says:

    Jadi apa kesimpulannya?

    1. tonda says:

      memang tidak disimpulkan, krn ini baru sampai dengan menjawab apa… what. dalam suatu training biasanya dilakukan apa bedanya. insight is for strengthening our understanding, take away is we have new thing to try

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*