Belajar Kepemimpinan dari Nabi Muhammad SAW

December 15, 2017 by 2 Comments

Pendahuluan

Jumat 1 Desember 2017 adalah hari libur Nasional Maulid Nabi, dan bagi saya Alhamdulillah libur, karena sesudah perjalanan jarak jauh (dibalik bumi Indonesia), yang muter2 dan sangat melelahkan sehingga kadang kehilangan orientasi waktu dan tempat.

Hanya syukur dan bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang saya peroleh dan bersyukur dengan menulis tentang kepemimpinan ini. Tulisan ini mencoba merangkum bacaan saya, diskusi dengan teman, dan pemahaman yang sampai dengan saat ini.

Banyak tulisan tetang kepemimpinan Nabi Muhammad yang dapat ditauladani, yang menurut saya merupakan fondasi model, gaya (atau style), type kepemimpinan islami. Memang tidak mudah menuliskannya, apalagi banyak istilah di kepemimpinan yang umum dan dikembangkan dari negara maju; misalnya style, type, trait, softskill, hardskill. Untuk itu saya tulis ini sebagai bagian awal tulisan saya nantinya, dan siap untuk dikoreksi dan akan diperbaiki (sy tunggu komentarnya).

Tulisan ini akan merangkai membahas definisi yang dilihat dari sisi bahasa dan definisi kepemimpinan dalam bahasa Inggris dan Indonesia dan kemudian fokus pada trait atau sifat pemimpin.

Pengalaman saya, pd saat rancu dengan istilah, maka saya akan ke kamus dulu, jadi tulisan ini diawali dengan kamus bahasa Indonesia dan Inggris dan mohon maaf saya belum berani menulis tentang kepemimpinan yang berbasis bahasa Arab dan Jawa (semoga bisa menjadi tulisan aya berikutnya).

I. Melihat kepemimpinan dari sisi bahasa dan teori kepemimpinan:

I.1. Bahasa Indonesia

Kepemimpinan, pemimpin, pimpinan, mempunyai kata dasar pimpin (yang dalam bahasa inggris lead). Pimpin ini adalah kata kerja, dan dalam kamus bahasa indonesia [101] adalah berpimpin, dibimbing, dituntun. Dengan arti ini, maka akan terdapat 2 pihak yaitu yang dipimpin dan dan yang memimpin.

Bila diberi awalan “Pe” menjadi pemimpin menjadi kata benda yaitu orang yang memimpin, atau ada orang yang ditunjuk sebagai pimpinan. Dengan kata lain, pemimpin adalah orang yang dianut, ditakuti, dipatuhi oleh orang banyak dalam mencapai tujuan bersama. Dengan demikian orang tersebut dapat mempunyai wibawa, kekuasaan ataupun pengaruh (terjemah dari authority, power, influence)

Bila diberi akhiran “an” menjadi pimpinan, artinya orang yang mengepalai. Antara pemimpin dengan pimpinan dapat dibedakan, yaitu pimpinan (kepala) lebih bersifat sentralistik, sedangkan pemimpin lebih demokratis.

Sedangkan kalau ditampah dengan “ke” dan “an” dibelakangnya atau kepemimpinan yang artinya cara memimpin. Jadi, kepemimpinan berarti kemampuan, ‘trait’ atau sifat, karakter dan kepribadian seseorang untuk mempengaruhi dan mungkin membujuk pihak lain untuk melakukan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuannya dan atau tujuan bersama. ?Berarti orang yang mempengaruhi orang lain melalui proses kewibawaan, komunikasi sehingga orang lain bertindak untuk mencapai tujuan tertentu.

Cuplikan beberapa pengertian kepemimpinan dari penulis buku manajemen Indonesia [102] sbb:

  1. Mochtar Effendy dalam bukunya Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam menyatakan: “kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain agar orang lain itu dengan sukarela mau diajak untuk melaksanakan kehendak atau ?gagasannya.”
  2. Sondang P. Siagian dalam bukunya Filsafat Administrasi mengatakan: ?“Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen, karena kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat lainnya dalam suatu organisasi.”
  3. Imam Suprayogo juga mengatakan: “kepemimpinan adalah proses mempengaruhi individu atau group untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam situasi yang telah ditetapkan.”

I.2. Bahasa Inggris.

Dalam bahasa Inggris [103], secara umum leader (pemimpin) dapat diartikan 2 hal:

  1. Pemimpin adalah seseorang yang memimpin, memberikan perintah sebuah kelompok, organisasi atau Negara. Atau dengan arti yang lain, leader adalah orang dianggap dari salah satu anggota suatu kelompok yang mempunyai posisi atau pengaruh yang nyata (legitimate). Persamaannya kata leader ini adalah Chief, Principal, Head.
  2. Pemimpin bisa juga dapat berupa suatu organisasi atau perusahaan yang paling maju dan sukses dalam bidang tertentu; misal perusahaan XXX adalah pemimpin dalam bidang Corporate University. Sinonimnya adalah pioneer, front runner, world leader dll

Sedangkan leadership (kepemimpinan) dapat diartikan sbb:

  1. Kemampuan memimpin
  2. Tindakan memimpin

Saya juga menemukan tulisan yang bagi saya menarik dalam definisi leader dan leadership [104] sebagai berikut:

  1. Leader (pemimpin) dapat diartikan seseorang yang memimpin orang lain atau sekelompok orang.
  2. Leadership (kepemimpinan) dapat diartikan:
    1. Metoda atau cara mempengaruhi kelompok yang membantu kelompik tersebut mencapai tujuannya; baik tujuan negatif maupun positip.
    2. Tindakan mempimpin sekelompok orang atau organisasi. Untuk itu maka akan dikenal beberapa gaya kepemimpinan (“different styles of leadership”) http://selfmotivator.web.id/2017/enam-gaya-kepemimpinan-yang-efektif.html

Perbedaan antara leader dan leadership yang saya terjemahkan bebas secara umum dikelompokan sbb [104]

Leader Leadership
Seseorang yang memimpin Dapat mewakili mewakili sekelompok orang dalam organisasi, komunitas, atau negara.

Negara maju: individual characteristics.

Timur: collaboratif

seOrang yang menerapkan agendanya dan agenda organsiasi dalam memimpin orang lain atau sekelompok orang atau organisasi.

 

 

Proses berkelanjutan pada hubungan atasan dan bawahan yang kadang akan menentukan misi pemimpinnya. Untuk itu kepribadian pemimpin akan sangat menentukan. Professors Timothy Judge and Joyce Bono mempuat 5 faktor model kepribadian, termasuk specific traits untuk menjadi transformational leader: extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional adjustment and openness to experience.
Initiator

Pemimpin adalah inisiator perubahan terutaman sebagai transformational leadership theory. Professor Bernard Bass menyatakan 4 karakteristik ransformational leaders yang membenatunya melaksanakan perannya sebagai agen perubahan: idealized influence (charisma), inspirational motivation (vision), intellectual stimulation (encouraging followers’ creativity) and individual consideration (supporting followers’ individual needs).

Result

Kepemimpinan di definisikan sebagai hasil, bagaimana pengaruh pemimpin pada orang lain dengan menggunakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.

 

Role

Tidak semua pemimpin dapat berperan dengan berhasil. Kesuksesan menjadi pemimpin akan tergantung pada traits, skill, knowledge dan attitude sebanyak keinginan pengikutnya untuk mengikuti.

Acting

 

Bila kita membandingkan pemimpin dengan peran sebagai aktor yang harus diperankan, maka leaderhip adalah actinya itu sendiri. Tergantung pada bagaimana baiknya seorang aktor bermain bagiannya, kita mengkualifikasikan action nya, ini sbg leadership, menginspirasi atau acting sendiri atau menakutkan.

Kesimpulan dari bahasan bahasa berdasarkan rujukan [1 sd 4]:

  1. Pemimpin adalah orang yang menjalankan kepemimpinan.
  2. Kepemimpinan adalah proses, tindakan ataupun cara mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama mencapai tujuan bersama, pemimpinnya dan juga tujuan kelompok atau organisasi.
  3. Untuk mendapatkan keberhasilan, maka pemimpin secara umum harus mempunyai trait, skill, knowledge, dan attitude yang melebihi orang yang dipimpinnya.
  4. Belajar dan Mentauladani Nabi Muhammad

Bicara tentang leadership atau kepemimpinan secara umum seperti diatas adalah dari teori umum yang mungkin dulunya juga berasal dari pemahaman dan pendalaman serta pengamalan agama. Saya mulai belajar dari pemimpin yang luar biasa Nabi Muhammad SAW; bagaimana sifat (trait), karakter, sikap beliau dan softskill apa yang beliau miliki. Memang dalam tulisan ini saya belum bisa menuliskan berdasarkan sumber utama Al Quran dan Sunnah Nabi) akan tetapi masih merujuk pada teori leadership yang sudah saya pelajari duluan berdasarkan teori (yang dinamakan) barat dan belajar dari tulisan berbahasa Indonesia.

II.1. Sifat Utama Nabi Muhammad SAW.

Banyak sekali tulisan tentang kepemimpinan Nabi Muhammad, dan bila melakukan searching di internet yang akan ditemukan adalah Shiddiq, Tabligh, Amanah dan Fathonah. Banyak tulisan, skripsi dan thesis yang membahas ini. Berdasarkan pemahaman penulis, dan membaca-baca, maka berikut adalah yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dan khususnya orang Islam yang merujuk pada kepemimpinan Nabi Muhammad.

  1. Shiddiq; adalah jujur dan ini adalah menjadi sifat utama. Dengan jujur maka pemimpin akan mengatakan dengan “benar” – benar dalam perkataan, perbuatan dan menurut saya ditambahkan dengan benar dalam berpikir juga. artinya benar, sebagai ciri dari perilaku pemimpin yang adil, apa ?yang dikatakan sama dengan apa yang dilakukan.

Berdasarkan kehidupan Nabi sekaligus sebagai Rosul dipastikan memiliki sifat benar dan jujur dalam semua aspek hidupnya, tutur kata dan tingkah lakunya. Tutur katanya benar karena ia mengemban misi untuk menyampaikan firman Allah SWT. Semua kata yang terucap dari mulut Nabi atau Rosul pasti benar, demikian pula dalam tingkah lakunya karena dia menjadi contoh keteladanan seluruh umat manusia.

Selain sifat kebenaran ini, Nabi adalah seorang yang sangat jujur dan tidak pernah berdusta. Kebenaran dan kejujuran laksana dua sisi mata uang dalam diri seorang nabi. Kebenaran itu semata-mata dari Allah SWT, dan Allah menghunjamkan kebenaran itu ke hati para Nabi dan Rosul sehingga mereka berkata benar dan jujur [105].

Dengan karakter Shiddiq, maka ybs akan memastikan bahwa pengelolaan yang dilakukan akan dengan moralitas yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Sebagai hasilnya, apa yang dilakukan dalam kegiatannya akan dikelolala dengan baik tanpa kecurangan, mengedepankan cara-cara yang diperkenankan (halal) dan menjauhi cara-cara yang meragukan (Shubhat) terlebih lagi yang bersifat dilarang (haram). Dengan kata lain tidak akan melanggar aturan syariah.

Dalam kehidupan keseharian, maka orang yang siddiq akan terlihat tidak ada beban, karena menyampaikan yang ada dan apa yang dilakukan akan menghasilkan hasil yang dipercaya dan credible. Hanya untuk kondisi dimana secara umum lingkungannya tidak siddiq, maka orang yang siddiq akan menjadi duri kecil yang mungkin akan menganggu. Apabila ybs kuat mempengaruhi lingkungannya maka mungkin ini bagian dari syiar akan tetapi bila bila tidak kuat maka ybs harus hijrah agar tidak terbawa.

  1. Tabligh; adalah menyampaikan dan tidak ada yang disembunyikan, terbuka, kebenaran, serta berani ungkap kebathilan. Dalam istilah saya, maka pimpinan yang baik juga harus melakukan reward dan punishment. artinya menyampaikan segala hal dengan benar, tidak ada yang ?ditutup-tutupi, terbuka, menerima saran atau kritik dari ?bawahannya, atasan dan teman-temannya.?Seseorang yang mempunyai sifat tabligh akan berkepribadian menyenangkan, karena mereka adalah pribadi yang hangat, akrab, dan terbuka [105].

Sesuai dengan perkembangan jaman sekarang, internet, yang penuh dengan disruption, maka terbuka atau keterbukaan sudah menjadi keniscayaan baik untuk pribadi maupun perusahaan. Secara pribadi, semua warga Negara harus melaporkan kekayaan ke kantor pajak dan untuk pengurus Negara dan BUMN/BUMN harus juga melaporkan laporan kekayaan ke KPK.

Bahkan, untuk mendorong keterbukaan ini, tahun 2016 pemerintah melakukan program tax amnesty untuk melaporkan harta kekayaannya yang belum dilaporkan. Secara institusi, keterbukaan dilakukan dengan adanya auditor, baik dalam sistim irjen, auditor internal dan adanya auditor internasional. Pengurus organisasi atau perusahaan harus menyampaikan setiap hasil yang dapat berupa keuntungan dan kerugian serta permasalahan yang dihadapi

Keterbukaan adalah alamiah untuk manusia sebagai makhluq sosial, karena tidak mungkin manusia itu dapat hidup sendiri dan memenuhi kebutuhan hidup kesehariannya secara mandiri. Untuk itu manusia harus membuka diri untuk adanya orang lain. Bila tidak membuka diri, maka tidak mungkin akan bertahan

  1. Amanah; adalah bisa dipercaya dan mampu menjalankan kepercayaan yang diemban secara profesional. Amanah, juga berarti jujur, bertanggung jawab (akuntable), dan mempertanggung jawabkan seluruh titipan aspirasi orang lain dalam kelompoknya, masyarakat, karyawannya atau pemangku kepentingan (stakeholder), serta tidak melakukan pengkhianatan apa yang diamanahkan. Hal ini karena apa yang dilakukan akan dipertanggung jawaban di depan Allah SWT.

Amanah dari Allah SWT yang dapat berupa; kesehatan, kepandaian, harta, jabatan, ilmu yang dimiliki bahkan setiap tindakan yang melibatkan bagian tubuh kita akan dipertanggungjawabkan. Orang yang amanah akan mempunyai self control, internal audit, dan tidak tergantung pada pengawasan siapapun di luar yang bersangkutan[105].

[105] Seorang yang amanah akan merasa hidupnya senantiasa dalam pengawasan Allah, dan akan memperlihatkan selalu bekerja optimal dan berkarya maksimal dengan menggunakan seluruh energi dan sumber daya yang dimiliki dan dikerahkan untuk memelihara amanah yang Allah berikan kepadanya.

Ketika amanah itu dikhianati, maka sangat mungkin akan datangnya kerugian, bencana, musibah, yang terjadi secara berantai dan saling terkait. Jadi, orang yang amanah akan merasa rasa nyaman, aman, dan tenteram.

  1. Fathonah

Sifat Fathonah; yang berarti cerdas, pintar, terampil, sehingga yang terlihat adalah kapabilitas, kecakapan, profesionalitasnya. Orang disebut fathonah apabila ybs memiliki kecerdasan, kecakapan, kemampuan, kepandaian, dan profesionalitas sesuai dengan kehaliannya.

Karena dunia yang selalu berubah dan berkembang, maka orang yang fathonah akan selalu berupaya meningkatkan kompetensi dan kapabilitasnya dan akan menjadi seorang pembelajar sejati sampai dengan akhir hayat. Dengan kelebihan yang dimilikinya maka orang yang fathonah akan selalu mencoba untuk memberikan manfaat bagi yang lain sehingga hidup lebih bermakna.

Dengan demikian, fathonah adalah kecerdasan yang menyeluruh (komprehensif), kecerdasan yang meliputi intelektual, emosional, spiritual, kreatif, dan inovatif [105].

Dengan karakter yang Fathanah, maka pengelolaan organisasi atau kelompok yang dipimpinnya akan dilakukan secara profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat resiko yang ditetapkan sebelumnya serta halal.

II.2. Sifat pemimpin Islam lainnya.

Setelah belajar sifat utama Nabi Muhammad SAW, maka mari kita renungkan istilah dan sifat yang diharapkan bagi semua muslim apalagi sebagai pimpinan. Menurut hemat penulis, maka seorang pemimpin harus mempunyai beberapa sifat sbb:

  1. Istiqomah [106], dalam bahasa inggris ada yang menyatakan sebagai to stand firm. Selalu setia dan taat azas serta menempuh jalan yang lurus. Pemimpin yang istiqomah tidak goncang dalam mengahadapi banyak masalah dan tetap bersandar pada Allah SWT walaupun godaannya sangat memikat.

Apabila seseorang istiqomah maka insha Allah ybs akan meningkat rasa percaya dirinya, memiliki intergitas dan mampu mengelola stress. Secara sederhana, Istiqomah di dalam Al Quran artinya konsekuen dan konsisten atas perjanjian yang telah disepakati (QS At Taubah 7).

  1. Sabaradalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya [107].

 

  1. Muhasabah yang dikenal juga sebagai intropeksi dan bertanya kepada diri sendiri. Dalam buku Tasawuf untuk Kita Semua [108], diterangkan muhasabah adalah mukmin melihat kembali amalannya setiap hari dan setiap saat, baik berupa kebaikan maupun keburukan, baik kebenaran atau kesalahan, baik berupa dosa maupun pahala; kemudian ia meneliti semua itu secara lebih dalam, mensyukuri kebaikan yang muncul dan kekeliruan, bertaubat, menyesal serta memperbaiki semua kesalahan dan kekeliruan yang dilakukannya.

Membaca keterangan ini, saya menjadi teringat akan diskusi AAR (After Action Review) dalam suatu pelatihan untuk para talent suatu perusahaan besar di Indonesia. An after action review (AAR) adalah review yang terstruktu atau proses de-brief (debriefing) untuk analisa apa yang terjadi, kenapa terjadi, dan bagaimana dapat dilakukan lebih baik oleh para pelaksana dan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan/proyek/event tsb. After-action reviews dikembangkan oleh U.S. Army. AAR yang formal AARs digunakan oleh semua layanan militer Amerika dan banyak organisasi yang bukan Amerika. Penggunaan di dunia bisnis sudah dikembangkan sebagai alat untuk knowledge management dan jalan menuju budaya akuntable [109].

Selain itu dalam konsep muhasabah, maka saya melihat juga adanya konsep reward and punishment dengan adanya syukur dan taubat.

 

  1. Ikhlas [105] adalah sikap yang siddiq dan jernih yang tidak ternoda oleh apapun serta jauh dari riya. Ikhlas juga adalah menjalani hidup di dalam kejernihan hati, ke istiqomahan pikiran, serta jauh dari tendensi duniawiah dalam hubungan dengan Allah sembari menunaikan penghambaan kepada Allah dengan baik. Pengertian ikhlas dalam ibadah dan ketaatan individu adalah menghindari segala hal yang berada diluar perintah, keinginan dan kebaikan Allah SWT demi menjaga berbagai rahasia yang ada diantara hamba dan Dizat yang disembahnya serta melakukan berbagai amal perbuatan yang semata-mata ditujukan pada Allah yang Maha Melihat.

Ijinkan penulis copas dari rujukan [10], karena sudah merupakan tulisan yang lengap. Secara harfiyah, ikhlas artinya tulus dan bersih. Adapun menurut istilah, ikhlas ialah mengerjakan sesuatu kebaikan dengan semata-mata mengharap rida Allah SWT. Bagi orang ikhlas , suatu perbuatan baik tidak harus dikaitkan dengan imbalan atau balasan, melainkan semata-mata ingin mendapatkan rida Allah SWT. Jadi meskipun tidak mendapat imbalan apapun dan dari pihak manapun, akan tetap melakukan perbuatan baiknya tersebut. Ciri-ciri sifat ikhlas dalam jiwa seseorang dapat tampak dari sikap perilakuknya sehari-hari. Gejala-gejala seseorang dapat dilihat secara kasat mata, diantaranya pada hal-hal berikut ini: a. Tidak mengharapkan imbalan apapun dari manusia, selain rido Allah SWT semata. b. Tidak merasa terpaksa atau terbebani dalam melakukan suatu pekerjaan c. Tida atas dasar perintah atau tugas dan kewajiban dari pihak lain d. Mengerjakannya dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh e. tidak karena ingin dipuji atau disanjung oleh pihak lain f. melakukannya dengan penuh pengabdian.

  1. Khusyuk menurut kamus bahasa Indonesia[1] adalah penuh penyerahan dan kebulatan hati; sungguh-sungguh; penuh kerendahan hati. Dari dari [11] maka copasnya adalah “dianatara tanda tanda kekhusukan hati seorang hamba adalah manakalai ia diprovokasi, disakiti hatinya atau ditolak, maka ia semua itu diterimanya. Salah seorang sufi berkomentar, “kekhusyu’an hati adalah menahan mata dari melirik ke sana ke mari.”

Pengertian penulis, maka khusyuk dapat diartikan focus dengan apa yang dikerjakan.

Ajakan dan Penutup.

Setelah belajar teori kepemimpinan yang sudah berdasarkan hasil penelitian di dunia barat dan setelah merenung, maka nilai nilai kepemimpinan dari budaya Indonesia dan Islam juga luar biasa.

Marilah kita pelajari dengan serius budaya sendiri yang Islami dan kepemimpinan Islam dan bila perlu dilakukan penelitian.

Akan tetapi dengan yang adapun mari kita laksanakan.

Rujukan:

[1] kamus bahasa Indonesia – http://kamusbahasaindonesia.org

[2] http://digilib.uinsby.ac.id/1409/8/Bab%202.pdf oleh A Septiani

[3] http://www.businessdictionary.com/definition/leader.html dan https://www.merriam-webster.com/dictionary/leader

[4] https://yourbusiness.azcentral.com/list-differences-between-term-leader-leadership-24828.html

[5], Islam dan Pendidikan di era Kontemporer, Program Pasca Sarjana, STAIN, Juro Siswo, Metro Lampung 2016. http://metrouniv.ac.id/uploaddata/file/96islam-era-kontemporer-1.pdf

[6] http://etheses.uin-malang.ac.id/1631/6/10410065_Bab_2.pdf

[7] https://id.wikipedia.org/wiki/Sabar

[8] Tasawuf untuk kita semua, Muhammad Fethullah Gulen, 2013, Republika Penerbit.

[9] https://en.wikipedia.org/wiki/After-action_review

[10] http://www.bacaanmadani.com/2016/09/pengertian-dan-ciri-ciri-sifat-ikhlas.html

[11] http://islamzuhud.blogspot.co.id/2010/04/khusyu-dan-tawadhu.html

2 Replies to “Belajar Kepemimpinan dari Nabi Muhammad SAW”

  1. justi ariesthiawati says:

    Di dalam “Amanah” sepertinya mengandung sifat berhati-hati (prudence) juga ya, yang tercermin dari bentuk perilaku dalam bekerja adalah memperhatikan detil, akurat dan teliti. Juga ada komitmen dan menyesuaikan diri dengan tekanan yang muncul dalam menunaikan tugas/tanggung jawab.

    1. tonda says:

      ya ternyata setelah saya gali dari beberapa buku, semua leadership trait ada di Al Quran dan Sunnah Nabi, hanya mmg perlu belajar dulu sedikit bahasa Arab.. berikut tulisan saya ttg learning, walau masih blum utuh. semoga menikmati

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*