Kemampuan mendelegasi dan dipercaya menerima delegasi

June 4, 2019 by No Comments

Salah satu kompetensi dan kemampuan yang harus dimiliki pimpinan adalah mampu mendelegasikan ke bawahannya. Sy teringat diskusi dengan salah satu eksekutif di suatu perusahaan  besar tentang kenapa empowering tidak berjalan, pada saat tersebut diskusi tertriger kondisi, jangan-jangan memang tidak mempunyai kemampuan empowering dan yang empowering belum siap. 

Pada bulan penuh rahmat ini, sy coba belajar empower dan delegasi, dan kesimpulan setelah baca beberapa artikel adalah empowering dapat dibentuk dari pendelegasian. Maka berikut sy coba menulis tentang pendelegasian. Kalau mendelegasikan, tanggung jawab di staff akan tetapi acountabilty ada di atasan. Sedangkan delegasi dapat dijadikan fondasi dalam melakukan empowering atau dengan kata lain, proses awal empowering adalah pendelegasian. 

Pendelegasian juga merupakan skills, artinya bisa dilatih, termasuk yang dipercaya juga bisa melatih diri untuk ready to be delegated.

Berikut adalah beberapa tim untuk mendelegasikan dan dipercaya/ menerima delegasi.

Yang MendelegasikanYang Dipercaya Menerima Delegasi
Percayakan tapi memeriksa. Bila sebuah tugas di delegasikan, percayakanlah kepada anggota tim untuk melaksanakan dengan caranya mereka. Tapi jangan lupa, kadang masuk untuk sesekali memeriksa bagaimana rencana bekerja sesuai.Tunjukkan bisa dipercaya dahulu.Sebagai staff, perlihatkan bahwa kita bisa dipercaya dan selalu siap bila diperiksa oleh atasan anda, dan janganlah merasa tidak dipercaya. Proses kepercayaan berevolusi dan perlu waktu, tapi merusaknya sangat mudah dan cepat. 
Ikhlaskan untuk dikerjakan yang lain. Ini tantangan besar, kadang ragu karena biasa dikerjakan sendiri dan harus diberikan ke orang lain, mungkin kuatir hasil yang akan diperoleh tidak seperti yang dipikirkan/ bila dikerjakan sendiri. Lakukan prioritas yang bisa di delegasikan dan lakukan bertahap;mulai dari yang resikonya rendah.Menerima pekerjaan dengan tulus (sincere). Sebagai orang yang dipercaya, maka kita harus memperlihatkan bahwa kita melaksanakannya dengan hati-hati dan selalu menginformasikan ke atasan setiap langkah dan bila ada perubahan terhadap rencana. 
Jalankan sesuai dengan kekuatan staff. Sebagai pemimpin, kita harus tahu kekuatan dan kelemahan staff termasuk kompetensi soft dan hard skills. Delegasikan kepada yang memang punya kemampuan bukan karena beban pekerjaan rendah. Perlihatkan kompetensi dan self awareness anda. Lakukan apa yang kita bisa, mau melakukannya dan melakukannya dengan baik dan membuat orang lain membantu anda. Perlihatkan bahwa kita mengenali dampak dari yang kita yakini, da tindakan pada orang lain, dan selaras dengan kebutuhan, kekuatran persepsi orang lain. 
Lakukan mentoring kompetensi baru ke staff Kekurangan kemampuan seseorang dalam tim dalam eksekusi suatu kegiatan tidak berarti delegasi tidak dapat dilakukan. Jadi, ajarin dan mentoring sebagai bagian pendelegasian. Perlihatkan kemauan belajar (learning agility). Bila ada masukkan dan feedback kompetensi baru, terbuka dan siap belajar danperlihatkan bahwa memang belajar. Pengaruhilah dengan tindakan bukan hanya kata-kata saja serta adanya konsistensi antara kata-kata dan tindakan.
Lengkapi dengan perintah. Walaupun keperjaan tsb sangat nyata bagi kita, tapi yakinkan termasuk perintah/arahan, pada pekerjaan yang di delegasikan. Bila ada preference cara mengerjakannya, termasuk informasi maka komunikasikan. Bahkan bila ada deadline, harus jelas.  Perlihatkan yang terbaik dari anda & teman2 anda. Bekerjalah sebaik mungkin dengan karatersitik sopan (kindness), passion, bertolerasi dan dipercaya dan berintegritas.

Rujukan utama: https://www.inc.com/jayson-demers/7-strategies-to-delegate-better-and-get-more-done.htmlhttps://www.psychologytoday.com/us/blog/trust-the-new-workplace-currency/201206/10-behaviors-demonstrate-trust

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*