Apa itu bloom taxonomi?

October 25, 2017 by No Comments

Sebelum membahas apa itu bloom taxonomi, maka penulis ingin berbagi pengalaman pada saat sekolah S-2, dimana sekolah S2-nya di bidang yang berbeda dengan yang digelutinya walaupun masih tentang enjiring. Bekerja di satelit yang sangat operasional, dan di S2 harus belajar merancang sistim kabel optic yang harus paham sifat fiber optic dan kemudian banyak rumusnya.

Begitu mendapatkan buku acuan tentang fiber optik, maka saya baca 2 buku rujukan utama dan ternyata ternyata tetap tidak paham. Karena sudah dikirim sekolah maka hanya satu kata yang di hati dan kepala, harus lulus. Karena jumlah jam pelajaran dan sks nya banyak, maka pilihannya hanya satu baca dan baca lagi sampai dengan paham.

Setelah membaca sekali diatas, maka saya baca lagi sambil menulis semua istilah dan rumus baru yang saya saya baru tahu. 2 buku saya baca dengan skimming dengan tujuan satu, tahu semua istilah dan rumus penting yang ada di dunia fiber optic. Setelah semua istilah dan rumus yang tidak diketahui tersebut tercatat, maka catatan tersebut saya baca dan direnungkan dan kemudian mencoba memahaminya. Walau belum paham tapi sudah ada bayangan dan merasa kenal yang dimaksud dengan istilah dan rumus tersebut.

Setelah merasa kenal dengan istilah dan rumus tersebut serta keterhubungan rumus dan istilah yang ada. Maka saya baca lagi dan mulai mencatat serta mempelajari contoh soal-soal yang ada dan ternyata mulai menangkap semua alur berpikir dalam sistim fiber optic. Kemudian saya baca lagi untuk dapat menjawab soal-soal yang ada, dan Alhamdulillah setelah bertapa 3 hari tersebut, maka saya mulai mengerti proses berpikir dalam merancang system kabel optic dari merancang kabelnya sampai dengan elektroniknya.

Pada saat pertama kali penulis diminta bertanggung jawa untuk menjadi penanggung jawab divisi Learning Centre di TELKOM, maka penulis belajar apa itu raining, apa tujuannya, apa objectivenya dan ukuran keberhasilannya, bagaimana proses dan rancangannya sampai dengan evaluasinya. Beberapa teman saya memantu saya dengan memberikan presentasinya tetang training dengan cara beberapa sub unit didalam divisi ini memberikan les privat kepada saya.

Saat diterangkan terutama teori ADDIE, maka teman saya memperkenalkan istilah bloom taxonomi dan tingkatannya, bagi saya sangat mirip dengan pengalaman saya diatas dimana orang dalam belajar akan dimulai dengan mengenalkan sampai dengan mampu mengevaluasi.. Catatan: Mungkin, bila kita dibekali tentang proses belajar maka dalam kita mempelajari sesuatu akan lebih sistimatis dan mudah serta cepat. Dari pemahaman ini, saya melihat bahwa semua orang yang bergerak di dunia training, learning, pembelajaran, atau pendidikan, maka penguasaan taxonomi yang dikenal nama bloom adalah suatu keharusan.

Blooms taxonomy adalah klasifikasi tingkatan dimana para pendidik dapat menggunakannya untuk mengatur proses dan target belajar siswanya (atau dikenal sebagai learning objectives). Taxonomi ini diusulkan pertama tahun 1956 oleh pak Benjamin Bloom, seorang psikolog pendidikan dari Universitas Chicago. Istilah ini sudah diperbaharui untuk mencakup 6 level pembelajaran. Ke-6 level ini dapat digunakan untuk menstrukturkan tujuan pembelajaran, pelajaran, dan asesmen (hasil penilaian) hasil pembelajaran.

Seperti halnya istilah taxonomi lainnya, maka bloom itu berjenjang (hirarkikal), dan pembelajaran pada level yang lebih tinggi akan memerlukan syarat selesainya level yang lebih rendah. Gambar bloom taxonomi biasanya dibuat pyramid untuk menunjukkan bahwa itu hirarki

Adapun ke-6 tingkatan pembelajaran tersebut yang saya ambil dari https://tips.uark.edu/using-blooms-taxonomy/ adalah sebagai berikut

 

https://tips.uark.edu/using-blooms-taxonomy/

Create (membuat baru): menggabungkan bagian bagian menjadi satu kesatuan.

Evaluate (evaluasi): men-judge value dari informasi atau ide.

Analyze (analisa): memecah informasi menjadi bagian yang lebih kecil dan menjadi bagian-bagian.

Apply (menerapkan): menggunakan fata, aturan, konsep dan ide

Understand (memahami): memahami apa artinya fakta.

Remember atau Mengingat: Mengenal dan dapat mengingat kembali fakta.

 

Creating: can the student create new product or point of view?

Evaluating: can the student justify a stand or decision?

Analyzing: can the student distinguish between the different parts?

Applying: can the student use the information in a new way?

Understanding: can the student explain ideas or concepts?

Remembering: can the student recall or remember the information?

 

 

 

Memperhatikan bahwa bloom adalah berjenjang (atau bertingkat), maka sebelum perancangan kursus atau pembelajaran harus memahami hirarki sebagai berikut,

 

  • Sebelum paham konsep, maka kita harus kenal dan ingat dulu
  • Sebelum menerapkan/mempraktekan maka kita harus paham,
  • Untuk dapat analisa, maka kita harus mempraktekannya.
  • Untuk dapat mengevaluasi maka kita harus bisa menganalisa
  • Untuk mampu mengembangkan atau menemukan yang baru maka kita harus punya kemampuan evaluasi.

 Dari sini, pemulis jadi paham, kenapa setiap diskusi dengan orang dari Negara maju sering kita ditanya ‘what do you mean’? artinya kita mengatakan sesuatu ternyata yang bersangkutan belum tahu apa yang dimaksud. Setelah dijawab, maka biasanya akan muncul pernyataan ‘oh’, dan kemudian dia akan memberikan pendapatnya. Dalam memberikan pendapatnya, maka ybs akan menggunakan pemahamannya yang sudah dibumbui dengan analisa dan evaluasi ybs.

Kedua, definisi istilah dalam suatu kontrak biasanya akan ditempatkan di depan. Yang dimaksud disini adalah untuk menghidari perbedaan pemahaman istilah yang dipakai di dalam kontrak. Kadang kalau tidak dibuat definisi, maka di dalam duni public mungkin istilah tersebut dapat berarti beda. Misalnya; jumlah hari kerja; disebutrkan hari kerja atau hari kalender. HAri kerja dapat didefinisikan 5 hari kerja dalam satu mnggu atau 6 hari kerja dalam satu minggu

Di dalam kita melakukan perancangan training, tentu kita tidak selalu harus mulai dari kemampuan atau tingkatan terendah, dan mengikuti semua langkah sampai dengan semua tahapan taxonomi terlampaui. Kalau pendekatan ini dlakukan maka akan dapat membosankan kita sendiri maupun peserta training yang sudah melewati tahapan tersebut.

Untuk mendapatkan level mana yang tepat untuk memulai suatu training, maka dapat menggunakan pertanyaan ini:

  1. Apakah peserta adalah baru sama sekali? Apakah judul kursus adalah pengenalan? kalau iya, maka target learning adalah skill blom terendah karena peserta harus membangun fondasi knowledge-nya. Akan tetapi walau dengan suasana seperti ini, dapat juga ditargetkan pada level yang lebih tinggi, misalnya applying dan analisa. Tetapi perlu dicatat bahwa apabila kalau targetnya terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan frustasi dan tidak tercapainya tujuan.
  2. Apakah sebagian besar peserta yunior dan senior? Sarjana atau bukan? Apakah peserta sudah mempunyai pondasi yang kuat dalam hal dalam terminology dan proses yang akan dipelajari? Bila Iya, maka tidak perlu banyak yang terkait dengan remembering dan understanding dan cukup dengan beberapa konsep yang betul betul baru. Hal ini karena, apabila terlalu banyak level rendah maka akan menimbukan kebosanan bagi siswa yang sudah levelnya lebih tinggi.

Bagaimana Blooms bekerja dengan learning objectives

Beruntungnya, (dalam bahasa Inggris) ada daftar kata kerja yang sudah teridentifikasi dan tindakan apa yang selaras dengan tiap level di bloom taxonomi. Kita akan tahu (notice) bahwa beberapa kata kerja dalam tabel dibawah adalah berhubungan dengan beberapa level bloom. Kata kerja yang masuk di beberapa level blom dapat digunakan dalam beberapa aktivitas pada level tersebut. Sebagai contoh; ‘pada akhir sesi, peserta akan mempunyai kemampuan menerangkan perbedaan H2O dan OH’ hal ini akan di level understanding. Akan tetapi apabila anda ingin peserta mampu ‘menerangkan pergeseran stuktur kimia melalui beberapa fase, maka ini masuk ke kata kerja analisa.

Menambahkan kebingungan ini, anda dapat menempatkan blom chart yang akan mendaftar berbagai level. Pls keep ini mind, skill, action, aktivitas akan memberi pelajaran menggunakan kata verb dan taxonomi. Learning objective examples adapted from: Writing Objectives Using Bloom’s Taxonomy

Bloom’s Level Key Verbs (keywords) Example Learning Objective
Creating Merancang, memformulasikan, membangun, menemukan, mengembangkan, mencampur, membentuk, memodifikasi, membangun

 

(formulate, build, invent, create, compose, generate, derive, modify, develop).

Diakhir pembelajaran ini, peserta akan mampu menentukan apakah akan menggunakan enegi konservasi ataukan

 

 

By the end of this lesson, the student will be able to determine whether using conservation of energy or conservation of momentum would be more appropriate for solving a dynamics problem.

Evaluating Memilih, mendukung, menghubungkan, mempertahankan, menghakimi, menngkelaskan, membandingkan, memberdakan dengan jelasm ngeyel, menjustifikasim meyakinkan, mengasosiasikan.

 

(choose, support, relate, determine, defend, judge, grade, compare, contrast, argue, justify, convince, select, evaluate).

Diakhir proses pembelajaran, peserta akan mampu merancang sebuah Public Relation masalah terkait dengan prisnip konservasi energy

 

By the end of this lesson, the student will be able to design an original homework problem dealing with the principle of conservation of energy.”

Analyzing Mengklasifikasi, merinci, mengkatogrisasikan, menganalsisa, membuat diagram, mengilustrasikan, mengkritik, menyederahankan mengasosaiskan

 

(classify, break down, categorize, analyze, diagram, illustrate, criticize, simplify, associate.

Diakhir pembelajaran, para peserta akan mampu membedakan antara energy potential dan kinetic

 

By the end of this lesson, the student will be able to differentiate between potential and kinetic energy.

Applying Menghitung, meramal, menggunakan, menyelesaikan masalah, mengilustrasikan, menggunakan, mendemonstrasikan, memodelkan, menyampaikan dan perform

 

calculate, predict, apply, solve, illustrate, use, demonstrate, determine, model, perform, present.

Pada akhir pembelajaran, peserta akan mampu menghitung energy kinetic sebuah proyektil.

 

By the end of this lesson, the student will be able to calculate the kinetic energy of a projectile.

Understanding Menggambarkan, menerangkan, membahasa lain, menyatkankan kembali, memberikan contoh yang asli, merangkum, meninterpretasikan, mendirskusikan

 

(describe, explain, paraphrase, restate, give original examples of, summarize, contrast,interpret, discuss.

Setalah pembelajaran ini, maka para peserta akan mampu memberikan gambaran 3 hukum Newton terkait dengan gerakan dalam kalimat mereka sendiri.

 

By the end of this lesson, the student will be able to describe Newton’s three laws of motion to in her/his own words

Remembering Mendaftar, recite, ouline, mendefiniskan, menamakan, mencocokan, menyadur, mengidetifikasi, mmanggil kembali, melabel, recognize

 

(list, recite, outline, define, name, match, quote, recall, identify, label, recognize.

Pada akhir pembelajaran, siswa haru mampu recite 3 hukum newto tentang gerakan.

 

By the end of this lesson, the student will be able to recite Newton’s three laws of motion.

Learning objective examples adapted from: Writing Objectives Using Bloom’s Taxonomy

 

Bagaimana blom bekerja terkait dengan kualitas.

 

Untuk sebuah kursus yang mencapai kualitas tertentu, maka pembelajaran harus mempunyai objectives yang dapat diukur [,,,,,,,,,,,,,,, quote yang dapat diukur …..]. Dengan menggunakan kata kerja seperti pada tabel diatas akan membantu anda untuk menghindari kata kerja yang tidak dapat dikuantifikasi, seperti; understand, learn, appreciate atau menikmati.

 

Untuk menjamin kualitas juga perlu melakukan assessment terhadap kursus yang dilakukan baik berupa aktivitas, proyek dan ujian yang sesuai dengan dengan learning objectives. Sebagai contoh; bila learning objective anda adalah aplikasi level kata kerja, seperti ‘present atau menyampaikan’, maka anda tidak dapat mendemostrasikan bahwa murid anda akan mempunyai kemampuan yang dilakukan dengan hanya test multiple choise,

 

Langkah untuk menulis learning objective yang efektif

  1. Yakinkan bahwa ada satu kata kerja yang dapat diukur di setiap objective (Make sure there is one measurable verb in each objective).
  2. Setiap objective memerlukan satu kata kerja. Setiap peserta dapat mencapai objectivenya atau gagal. Bila objevtivenya ada 2 kata kerja, missal define dan apply, bagaimana kalau siswa hanya bisa mendefiniskan? Apakah mereka mendemostrasikan mastery?
  3. Menjamin bahwa kata kerja dalam tingkatan kursus minimal 1 pada bloom taxonmi tertinggi Ensure that the verbs in the course level objective are at leastat the highest Bloom’s Taxonomy as the highest lesson level objectives that support it. (Because we can’t verify they can evaluate, if our lessons only taught them (and assessed) to )
  4. Berjuang selalu untuk tetap semua learning objective terukur, jelas, padat, Ketika sudah siap menulis, akan sangat berguna apabila membuat list level bllom yang ditargetkan disebelah verb yang dipilih.

Misalny: Course level objective 1.  (apply) Mendemostrasikan bagaimana transportasi adalah komponen kritis dalam supply and chain. 1.1. (understand) Mendiskusikan perubahan landscape dunia untuk bisnis dan organisasi lain that mendorong perubahan dalam lingkungan global 1.2. (apply) Mendemostrasikan karakter kebutuhan transportasi yang khusus dan pengaruh transportsi pada perusahaan dan oeprasi supply chainnya yang beroperasi di dalam ekonomi global.

 

Tips ini diberikan oleh ,,,,,, agar kita cepat melihat level kata kerja yang kita punya juga akan digunakan untuk memeriksa kembali level learning objective yang paling tidak setringkat dengan level dalam bloom taxonomi.

 

Tags: ,

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*