Siapa kita (manusia)?

March 2, 2014 by 8 Comments

Setelah menulis di tulisan sebelumnya tentang Al Ruh, Al Jism (jiwa) dan Al Jism (menurut Al Ghazali), saya bener-bener mencoba merenungkan kembali apa saja itu dan melakukan pencarian di Ustad atau Guru MAYA (internet) dan mencari sumber yang bisa dipercaya (institusi yang besar), dan selalu bertanya dimana komponen akal dan otak? Karena kadang kita merasa sulit berpikir dan katanya intelegensia juga terbatas (sepertihalnya rezeki yang sudah merupakan tetap keputusan-NYA).

Juga karena dalam perjalanan hidup saya, sering merenungkan bahwa ouput atau outcome kita sebagai manusia yang kasat mata dipengaruhi oleh apa saja; dan saya merasakan bahwa hasil akhirnya akan tergantung pada 3 komponen besar; Jiwa (kadang saya sebut hati) dan otak (kadang saya sebut dengan otak) dan fisik (badan) dan ini yang saya diskusi dengan banyak teman. Dan akhirnya saya belajar AL Ghazali.

Sebelum kearah sana, saya coba gali dulu lagi apa sih manusia (tentu dengan yang saya mampu mengerti dari pencarian dan perenungan).

Saya menemukan tulisan mahasiswa makasar di www.tugasku4u.com yang bagi saya mendekati apa yang saya mengerikan.

Sebenarnya manusia itu terdiri dari 3 unsur yaitu :

  1. Jasmani. Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah.
  2. Ruh. Terbuat dari cahaya (nur). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
  3. Jiwa. Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat di kelompokkan pada dua hal yaitu potensi fisik dan potensi rohania. Ibnu sina yang terkenal dengan filsafat jiwanyamenjelaskan bahwa manusia adalah makhluk social dan sekaligus makhluk ekonomi.Manusiaadalah makhluk social untuk menyempurnakan jiwa manusia demi kebaikan hidupnya, karena manusia tidak hidup dengan baik tanpa ada orang lain. Dengan kata lain manusia baru bisa mencapai kepuasan dan memenuhi segala kepuasannya bila hidup berkumpul bersama manusia.

 

Akan tetapi, pengertian saya ruh inilah yang akan menggerakan semuanya, termasuk didalamnya jiwa (yang merupakan dari terjemahan nafs). Akan tetapi ruh ini bisa juga seperti halnya ruh hewani artinya ada untuk menghidupkan manusia atau hewan, dan belum termasuk menjadi lebih beradab dlsb

Kemudian saya mendapatan tulisan di www.inpasonline .com di paragraph pertamaya.

Manusia adalah makhluk sempurna yang keberadaannya menjadi tanda tanya besar bagi berbagai kalangan, terutama para ilmuan dan filosof. Hampir semua kalangan tidak ingin mengabaikan fenomena besar dari penciptaan tersebut. Jasad, akal, indera ruh dan nafs (diri) yaitu komponen utama manusia yang paling sering dibahas dalam kajian keilmuan.

Disini diperlihatkan adanya  komponen, yaitu jasad, akal dan (indera ruh dan nafs) – saya pakai kurung agar jelas ini menjadi satu kesatuan (paling tidak ini persepsi saya terhadap tulisan ini.

Saya coba lagi gali dengan Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/ karena saya melihat bahwa saya akan menggunakan bahasa Indonesia maka tentu saya harus merujuk pada bahasa yang benar (paling tidak saya usaha).

roh [n] (1) sesuatu (unsur) yg ada dl jasad yg diciptakan Tuhan sbg penyebab adanya hidup (kehidupan); nyawa: jika — sudah berpisah dr badan, berakhirlah kehidupan seseorang; (2) makhluk hidup yg tidak berjasad, tetapi berpikiran dan berperasaan (malaikat, jin, setan, dsb); (3) ki semangat; spirit: kedamaian bagi seluruh warga sesuai dng — Islam

 

jiwa ji.wa
[n] (1) roh manusia (yg ada di dl tubuh dan menyebabkan seseorang hidup); nyawa; (2) seluruh kehidupan batin manusia (yg terjadi dr perasaan, pikiran, angan-angan, dsb): ia berusaha menyelami — istrinya; (3) sesuatu atau orang yg utama dan menjadi sumber tenaga dan semangat: beliau dipandang sbg — pergerakan rakyat; (4) isi (maksud) yg sebenarnya; arti (maksud) yg tersirat (dl perkataan, perjanjian, dsb): tindakannya tidak sesuai dng — undang-undang; (5) ki buah hati; kekasih; (6) orang (dl perhitungan penduduk): penduduk Jakarta telah melebihi 10 juta –; (7) daya hidup orang atau makhluk hidup lainnya

 

semangat se.ma.ngat
[n] (1) roh kehidupan yg menjiwai segala makhluk, baik hidup maupun mati (menurut kepercayaan orang dulu dapat memberi kekuatan): seorang dukun di desanya dapat memanggil –; (2) seluruh kehidupan batin manusia: — budak dan — pengemis harus kita berantas sampai ke akar-akarnya; (3) isi dan maksud yg tersirat dl suatu kalimat (perbuatan, perjanjian, dsb): bertentangan dng — perjanjian; (4) kekuatan (kegembiraan, gairah) batin: — rakyat semakin berkobar setelah mendengar pidato itu; (5) perasaan hati: terpengaruh oleh — kedaerahan; (6) nafsu (kemauan, gairah) untuk bekerja, berjuang, dsb: hendaknya diusahakan supaya — bekerja para pegawai negeri jangan luntur; jatuh — , hilang keberanian; cabar hati; kecut hati

 

kalbu kal.bu
[n] pangkal perasaan batin; hati yg suci (murni); hati: usul yg dikemukakan di dl rapat tadi timbul dr — nya

 

hati ha.ti
[n] (1) Anat organ badan yg berwarna kemerah-merahan di bagian kanan atas rongga perut, gunanya untuk mengambil sari-sari makanan di dl darah dan menghasilkan empedu; (2) daging dr hati sbg bahan makanan (terutama hati dr binatang sembelihan): masakan sambal goreng –; (3) jantung: — nya berdebar-debar; (4) sesuatu yg ada di dl tubuh manusia yg dianggap sbg tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dsb): segala sesuatunya disimpan di dl –; membaca dalam — , membaca dalam batin (tidak dilisankan), ha.ti-ha.ti adv ingat-ingat; hemat-hemat; waspada

 

batin ba.tin
[n] (1) sesuatu yg terdapat di dl hati; sesuatu yg menyangkut jiwa (perasaan hati dsb): ia menceritakan apa yg terasa dl — nya; (2) sesuatu yg tersembunyi (gaib, tidak kelihatan): sukar mengetahui (mengukur) — seseorang; mohon maaf lahir dan –; (3) semangat; hakikat: lahirnya menolong, — nya menggolong, kelihatannya spt hendak menolong, tetapi hakikatnya merugikan[n] penghulu adat; kepala (daerah, negeri): maka sekonyong-konyong keluarlah – Singapura

 

akal [n] (1) daya pikir (untuk memahami sesuatu dsb); pikiran; ingatan: makhluk Tuhan yg mempunyai — ialah manusia; (2) jalan atau cara melakukan sesuatu; daya upaya; ikhtiar: minta — (kpd); (3) tipu daya; muslihat; kecerdikan; kelicikan: penipu tidak akan kekurangan –; (4) Antr kemampuan melihat cara memahami lingkungan

 

otak [n] (1) benda putih yg lunak terdapat di dl rongga tengkorak yg menjadi pusat saraf; benak: dia tewas dl kecela-kaan itu, kepalanya pecah dan — nya berceceran; (2) ki alat berpikir; pikiran; benak: tajam — nya, pandai

 

niat ni.at
[n] (1) maksud atau tujuan suatu perbuatan: mudah-mudahan — baik Anda terwujud; (2) kehendak (keinginan dl hati) akan melakukan sesuatu: timbul lagi — nya untuk menyelesaikan studinya yg terhenti itu; — nya hendak berziarah ke Tanah Suci tahun ini, sudah bulat; (3) janji untuk melakukan sesuatu jika cita-cita atau harapan terkabul; kaul; nazar: janji ditepati, — harus dibayar; memasang — , berkaul; bernazar

 

nafsu naf.su
[n] (1) keinginan (kecenderungan, dorongan) hati yg kuat: krn kecewa, — nya untuk belajar mulai berkurang; (2) dorongan hati yg kuat untuk berbuat kurang baik; hawa nafsu: tidak mungkin hal baik itu dilakukan tanpa melawan — pribadi; (3) selera; gairah atau keinginan (makan): ikan asin dan sayur asam menambah — makan; (4) panas hati; marah; meradang: — nya meluap ketika melihat saingannya itu

 

pintar pin.tar
[a] (1) pandai; cakap: ia termasuk anak yg — di kelasnya; (2) cerdik; banyak akal: rupanya pencuri itu lebih — dp polisi; (3) mahir (melakukan atau mengerjakan sesuatu): mereka sudah — membuat baju sendiri

 

pandai pan.dai
[a] cepat menangkap pelajaran dan mengerti sesuatu; pintar; cerdas: anak itu — , rajin, dan jujur; (2) a mahir; cakap; terampil: karyawan itu — lagi cekatan; ia — berbahasa Inggris; (3) v dapat; sanggup: anak itu sudah — membaca; (4) a berilmu: banyak orang — di daerah ini[n] (1) tukang tempa: — besi; (2) juru (tukang) ramu: — obat

 

pikir pi.kir
[n] (1) akal budi; ingatan; angan-angan: ahli — , ahli falsafah; filsuf

 

pikiran pi.kir.an
[n] (1) hasil berpikir (memikirkan): ia pandai menangkap ~ dan perasaan orang lain; (2) akal; ingatan; (3) akal (dl arti daya upaya): mendapat ~; (4) angan-angan; gagasan: ~ baru; (5) niat; maksud: tidak ada ~ akan berhenti bersekolah

Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/massal.php#ixzz2uomIcXFY

Dengan banyak pengertian diatas, maka saya coba kutip sebagian.

  • Istilah roh (itu sendiri), jiwa dan semangat. Hanya ada perbedaan, dimana roh (saja) adalah sesuatu yang menghidupan, pilihan hanya hidup atau mati.
  • Sedangkan Jiwa adalah seluruh kehidupan batin manusia (yg terjadi dr perasaan, pikiran, angan-angan, sesuatu atau orang yg utama dan menjadi sumber tenaga dan semangat, dan
  • Semangat adalah kekuatan (kegembiraan, gairah) batin.

 

Dari definisi diatas, maka ruh itu mutlak ada atau tak ada (hidup atau mati), sedangkan semangat dan jiwa dapat berubah ubah tergantung situasi dan kondisi dan tentunya akan berubah sebagai fungsi lingkungan dan waktu

Kemudian adanya akal, pintar, pandai, mahir dan ahli adalah proses pembelajaran dan sangat dipengaruhi oleh kerja otak dan nalar.

Kalau kita merasa capai dan kalau memang capai – bisa saja kita menjadi pelupa. Artiya hal ini juga merupakan fungsi dari jasad yang dalam hal ini adalah otak dan tentu dipengaruhi makanan yang masuk, latihan dan waktu.

Saya masuk kembali kepada manusia dan hakikatnya, dan saya menemukan artikel dalam power point di websitenya www.fpscs.uii.ac.id yang menjawab dan mempercepat proses saya untuk pembelajaran tentang manusia yang cuplikannya sbb

Bagaimana jiwa itu terbentuk:

Awalnya ruh dan jasad/jism.

Ketika keduanya bertemu, terbentuklah jiwa.

Ruh: Substansi yang berasal dari Allah yang memiliki sifat suci nan abadi.

Jasad: Substansi yang sekalipun suci tetapi sangat rentan terhadap pengaruh eksternal.

Jiwa (nafs): Substansi yang terbentuk karena ‘perkawinan’ antara ruh dan jasad, yang dapat dipengaruhi oleh kondisi eksternal.

gambar 1 (siapa kita)

 

Kemudian dengan melakukan searching akal hati nafsu, juga diperoleh ketiga gambar dibawah:

gambar 2 (siapa kita)

Dan ini versi lengkapnya….

 gambar 3 (siapa kita) 

Bagaimana posisi dengan otak/akal, jiwa dan kemudian badan?

 

Tunggu tulisan berikutnya

 

Sekali lagi, saya bukan ahli dan saya minta bantuan masukkannya.

8 Replies to “Siapa kita (manusia)?”

  1. Apa tidak ada refrensi dari kitab” para ulama terdahulu tentang pembahasannya ini?

    1. tonda says:

      mungkin anda bisa berbagi?

  2. HAFIZ says:

    wah imfonya sngat membantu.
    btw,, apakah info ini bersumber dari mana ?

    1. tonda says:

      ada di tulisan tsb, link websitenya

    2. tonda says:

      ada di website yang link-nya tertulis masBro

  3. apa saja unsur -unsur pada manusia ?

    1. tonda says:

      seperti pada tulisan saya diatas, maka itu pemahaman saya dan mmg dalam dunia pekerjaan, maka menjawab pertanyaan anda harus sesuai dengan konteksnya. dari kacamata orang trainer, maka ada istilah hand head and heart… ada juga bodi, mind dan soul…

  4. Apa tidak ada refrensi dari kitab” para ulama terdahulu tentang pembahasannya ini?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*