hidup kita di maksimalkan atau ka di optimalkan?

February 23, 2014 by No Comments

 

Sering kita mendengar kata ‘balance life’ hidup seimbang? Seimbang apa? Kita sebagai individu kadang akan berbenturan kepentingan dengan keluarga sendiri, teman, lingkungan. Dalam konteks yang lebih besar bisa bertentangan dengan banyak orang, bisa RT, RW, Keluarahan, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, Negara dan antara Negara. Dalam konteks kita bertentangan dengan lingkungan maka kita juga mengenal adanya hijrah dimana apakah kita memilih hijrah atau tetap bertahan.

 

Semua kepentingan diatas, dan berdasarkan ‘nature’ atau hokum alam, akan selalu terjadi berbedaan; misalnya, saya suka nonton film action, istri saya nonton film drama, apakah kalau bersama mau nonton yang mana? Atau kemudian, suatu saat kita dalam suatu mobil bersama dan kena macet ternyata kita mempunyai pilihan mau kekanan, kiri atau lurus, pasti kita akan menyerahkan keputusannya kepada seseorang yang kita anggap lebih mampu, walau kemudian pada saat proses dan selesai akan muncul ketidak puasan di salah satu pihak. Pada kondisi- kondisi seperti ini, apakah hidup kita maksimum? ataukan optimum.

 

Mari kembali ke definisi yang diambil dari internet:

 

Maksimum: menurut  m.artikata.com, maka maksimum artinya adalah sebanyak-banyaknya.  Menurut  merriiem-webster.com; adalah nilai tertinggi yang dicapai.

 

Optimum: kondisi yang terbaik (yang paling menguntungkan), kondisi atau derajat yang terbaik, keadaan lingkungan yang merupakan erajat kesesuaian tertinggi untuk prkrmbangan danpertumbuhan sepenuhnya. Merriem Webster.com; the most favorable to some end ; especially the most favorable condition for the growth and reproduction of an organism atau the gratest degree attained or attainable under implied or specific conditions.

 

Seimbang/Balance: setimbang, sebanding,  setimpal

 

Dengan istilah diatas, kita mau gunakan istilah mana untuk kehidupan kita? Kalau kita menarik suatu karet, pasti istilahnya adalah ditarik semaksimum mungkin, kita lari secepat mungkin.  Pertanyaannya, untuk jangka lebih lama adalah, kalau karet kita tarik sekuat mungkin maka akan putus; dan pertanyaannya akankah kita siap mengganti karet tersebut. Pertanyaannya; untuk apa kita menarik karet semaksimum mungkin, apakah untuk melakukan test kekuatan karet sehingga untuk karet berikutnya kita bisa tahu kekuatannya atau memang kita akan memutuskan?

 

Kalau kita berlari sekencang mungkin, pertanyaannya apakah kita dalam pertandingan sprint atau marathon? Apakah kalau secepat mungkin kemudian kita kecapaian dan mempunyai waktu untuk istirahat ataukan hari berikutnya ada pertandingan lagi?

 

Untuk mendapatkan maksimum ini, maka diperlukan  latihan dan latihan untuk meningkatkan hasil maksimum yang merupakan titip optimum. Kalau saya katakana titik optimum kita inilah yang kita naikkan.

 

Sebagai contoh;

 

Suatu pertandingan sepakbola, yang harus selesai dalam satu minggu, apakah kita akan selalu membuat maksimal di setiap pertandingan sampai dengan final dengan selalu memenangkannya secara maksimal? Ataukah kita membuat strategi sehingga tidak selalu menang akan tetapi di ujung akhir menang?

 

Semua ini akan tergantung, siapa lawan berikutnya, siapa pemain cadangan yang tersedia, cuaca yang akan dihadapi, penonton yang dihadapi.

 

Terus terang, saya masih ragu membandingkan mungkin lebih tepatnya menyandingan kata maksimum dan optimum? Ada yang bisa merasakan dan memberikan masukkan?

Terima kasih

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*