Berbeda Tidak Salah
Kata teman saya, beda sering dianggap aneh dan oposisi, setelah melalui pendalaman dan survey di mbah google, maka saya berkesimpulan bahwa beda adalah anugrah dari Allah SWT. Hanya disini, beda sudut pandang, peran apa yang dijalankan, dan dari jarak berapa kita melihatnya.
Saya, pribadi, pernah mengalami hal yang menggelikan bahwa saya dianggap aneh dikarenakan pada suatu antrian yang panjang untuk makan di suatu acara besar kantor, saya mengambil buah terlebih dahulu.
Pada saat duduk setelah mengambil buah, saya satu meja dengan yang antri duluan, dan yang bersangkutan bilang ‘wah bapak ini aneh kok makan buah dulu, dan komentar memang bapak sering beda dan aneh’. Bersyukurnya saya adalah dalam satu meja tersebut yang mengatakan bahwa sayalah yang benar kalau mau makan yang sehat harusnya buah dulu, karena bliaunya mrujuk pada food combining theory.
sebenarnya pada saat itu, saya tidak tahu bahwa cara makan yang seharusnya adalah buah dulu, pada saat antri tersebut yang saya pikirkan adalah setelah makan utama toh nanti makan buah, dan semuanya juga masuk kedalam perut dan dikocok dicampur oleh lambung dan diperas oleh usus besar, apa salahnya saya balik menjadi makan buah dulu.
dari komentar orang tersebut, saya justru jadi belajar kenapa buah dulu? karena buah akan mudah diserap oleh usus, dan bila buah dimakan dulu dan ada kesempatan beberapa saat, maka gizi atau vitamin akan sudah terserap oleh usus. apabila dicampur dengan makanan lain, maka usus mekanisme penyerapannya kurang efektif.
Kembali, perasaan takut salah apabila beda, maka saya coba berselancar di dunia maya, maka saya jadi mengerti bahwa justru beda ini lah yang akan membuat kita berinovasi, berkreasi, dan melihat permasalahan secara lebih untuk dan bahkan dapat meningkatkan kemampuan conceptual thinking dan system thinking.